Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) sebagai program mobilitas mahasiswa di universitas terkemuka di luar negeri dalam skema beasiswa pemerintah. Program IISMA jalur sarjana membekali mahasiswa dengan beberapa keterampilan seperti kecerdasan sosial, pemikiran adaptif, kompetensi lintas budaya, dan pengetahuan transdisipliner. Melalui IISMA, mahasiswa diberikan pemahaman empiris pada keragaman akademik dan budaya internasional di negara tujuan.
Irene Calita Esmaitreya, mahasiswi sosiologi angkatan 2020 sekaligus penerima beasiswa IISMA di University of Warsaw membagikan pengalamannya dalam wawancara melalui zoom pada (15/11). Mulai dari proses penyeleksian hingga kesan dan pesan yang dibagikan di dalam sesi sharing session ini. Adapun seleksi IISMA dimulai dari tahap berkas dengan jangka waktu yang telah ditentukan oleh Kantor Urusan Internasional UGM, seleksi wawancara, hingga pada tes kebhinekaan sebagai uji pengetahuan nasionalisme.
“Hidup di masyarakat internasional serta bertukar pengalaman dan budaya pula menjadi tantangan tersendiri yang mampu mendorong kita untuk membangun karakter,” ungkap Irene. Sistem pembelajaran yang terbuka dan apresiatif di Warsaw pada akhirnya memberikan ruang baginya untuk berani menyampaikan opini sebagai mahasiswa internasional. Hal ini, menurut Irene, sebagai mahasiswi sosiologi yang mendapat kesempatan belajar di luar negeri sebagai kesempatan emas bagi mahasiswa dalam mengeksplorasi pengetahuan lintas studi dan negara.
Disisi lain, Irene juga membagikan aktivitasnya sebagai mahasiswa Indonesia dalam pertukaran mahasiswa di Polandia. “Disini kami melaksanakan Batik Challenge dan Hero’s Challenge untuk mempromosikan budaya Indonesia,” jelas Irene. Ia memaparkan bahwa dua program cultural events yang telah terlaksana di University of Warsaw ini menjadi kegiatan ramah-tamah dengan mengundang mahasiswa internasional, menyajikan makanan khas Indonesia, pertunjukkan seni suara dan tari tradisional, serta presentasi tentang pahlawan bangsa dalam rangka mengenalkan Indonesia pada lingkup internasional.
Terakhir, Irene menaruh perhatian pada pentingnya mengenal potensi diri dengan tidak terfokus pada kuantitas pengalaman terutama bagi mahasiswa lainnya yang tertarik pada program ini. “Artinya, kualitas lebih penting daripada kuantitas. Jangan khawatir dengan prestasi yang sedikit, kita semua mempunyai pengalaman dan keunggulan masing-masing,” tambahnya. Untuk teman-teman yang berniat mendaftar IISMA di tahun depan, Irene mengatakan bahwa pentingnya membungkus prestasi dalam penulisan essay dan pemaparan saat dalam tahap wawancara dengan penyampaian personal branding yang jujur dan tepat.
Penulis: Kartika Situmorang