Yogyakarta, 8 Maret 2023-Departemen Sosiologi berkesempatan mengadakan kegiatan public lecture dengan tema “Future and Expectation for Public Policy: Analysis from Ignorance and Failure Approaches”. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM dengan menghadirkan narasumber Adriana Mica, Ph.D dan Mikolaj Pawlak, Ph.D dari University of Warsaw serta Dr. Muhammad Supraja sebagai dosen di Departemen Sosiologi. Dalam membahas future, ignorance, and failure sebagai pendekatan baru yang ditawarkan dalam ilmu sosiologi, kegiatan ini dipandu oleh Gregorius Ragil Wibawanto, M.A. sebagai moderator.
Di awal, Mica dan Pawlak menyampaikan bagaimana hubungan antara pendekatan future, ignorance, and failure dengan krisis yang terjadi di dunia. “Masa depan terkadang diproyeksikan sebagai bagian dari mekanisme antisipasi terhadap krisis yang terjadi sekaligus sebagai upaya dalam mendefinisikan identitas diri kita,” ungkap Mica. Ia menambahkan bahwa pendekatan “future” berkaitan dengan proyeksi, pengukuran, kontestasi, komunikasi, dan opresi.
Pada bagian berikutnya, Pawlak menjelaskan tentang “ignorance” terutama di dalam kebijakan publik dengan memberikan contoh dari krisis pengungsi yang terjadi di Polandia dalam beberapa tahun kebelakang. “Pada tahun 2015, masyarakat (Polandia) tidak mengetahui banyak tentang alasan mengapa banyak pengungsi berasal dari Italia dan Yunani dan berpindah ke Polandia namun berbeda dengan krisis Ukraina-Rusia dimana masyarakat (Polandia) mengetahui alasan yang terjadi dan terdapat kesamaan antara Polandia dan Ukraina,” jelas Pawlak. Kedua narasumber menambahkan penjelasan mengenai “failure” dimana terkadang sukses lebih mudah untuk dipahami dibandingkan dengan memahami kegagalan namun kegagalan justru dapat dievaluasi sebagai pengukuran dalam pembuatan kebijakan publik.
Setelah pemaparan dari kedua narasumber, Supraja memberikan tanggapan bahwa pendekatan “failure” dapat menjadi sebuah paradigma atau pendekatan baru dalam ilmu sosiologi. Catatan berikutnya, banyak pengajar di ilmu sosial lebih fokus terhadap sukses daripada kegagalan dalam memahami fenomena yang terjadi. Dari pendekatan “future” yang telah dijelaskan Mica pada bagian sebelumnya, Supraja menambahkan bahwa sosiologi terkadang masih hanya berfokus kepada proyeksi. Moderator melanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi mengenai beberapa contoh kebijakan publik seperti relokasi di Jalan Malioboro dan minimnya partisipasi publik dalam proses kebijakan publik serta kaitannya terhadap pendekatan yang telah dijelaskan pada bagian pemaparan.