Yogyakarta, 8 Maret 2023-Departemen Sosiologi berkesempatan mengadakan kegiatan public lecture dengan tema “Future and Expectation for Public Policy: Analysis from Ignorance and Failure Approaches”. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM dengan menghadirkan narasumber Adriana Mica, Ph.D dan Mikolaj Pawlak, Ph.D dari University of Warsaw serta Dr. Muhammad Supraja sebagai dosen di Departemen Sosiologi. Dalam membahas future, ignorance, and failure sebagai pendekatan baru yang ditawarkan dalam ilmu sosiologi, kegiatan ini dipandu oleh Gregorius Ragil Wibawanto, M.A. sebagai moderator.
Yogyakarta, 15 Februari 2023-Departemen Sosiologi UGM telah mengadakan Information Session mengenai Beasiswa LPDP untuk Gelar Ganda/Double Degree. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting. Dalam kesempatan ini, Dr. M. Falikul Isbah, G.D.Soc., M.A (Koordinator Program Double Degree Magister Sosiologi UGM) dan Amanda Resy Prafitra, S.S., M.SocPolicy, M.A (Alumni Program Double Degree Magister Sosiologi UGM) hadir sebagai narasumber dalam menyampaikan informasi-informasi penting serta berbagi pengalaman mengenai Program Double Degree Magister Sosiologi UGM. Mahasiswa yang diterima dalam program ini nantinya akan menempuh pendidikan di dua universitas yaitu Magister Sosiologi UGM dan Master of Social Policy, the University of Melbourne, Australia.
Yogyakarta, 25 Januari 2023-Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan penandatanganan nota kesepakatan tentang Kerja Sama Program Revolusi Mental dalam Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bersama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Penandatanganan nota kesepakatan tersebut berlangsung di Ruang Sidang Pimpinan UGM. Kegiatan dilanjutkan dengan Seminar Kick Off Gerakan Nasional Revolusi Mental Tahun 2023 dengan mengusung tema “Transformasi Kebijakan Perlindungan Sosial” yang berlangsung di Balai Senat UGM. Seminar ini dihadiri tidak hanya oleh perwakilan Kemenko PMK tetapi juga dihadiri oleh dosen dan mahasiswa UGM secara terbatas.
Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) sebagai program mobilitas mahasiswa di universitas terkemuka di luar negeri dalam skema beasiswa pemerintah. Program IISMA jalur sarjana membekali mahasiswa dengan beberapa keterampilan seperti kecerdasan sosial, pemikiran adaptif, kompetensi lintas budaya, dan pengetahuan transdisipliner. Melalui IISMA, mahasiswa diberikan pemahaman empiris pada keragaman akademik dan budaya internasional di negara tujuan.
Irene Calita Esmaitreya, mahasiswi sosiologi angkatan 2020 sekaligus penerima beasiswa IISMA di University of Warsaw membagikan pengalamannya dalam wawancara melalui zoom pada (15/11). Mulai dari proses penyeleksian hingga kesan dan pesan yang dibagikan di dalam sesi sharing session ini. Adapun seleksi IISMA dimulai dari tahap berkas dengan jangka waktu yang telah ditentukan oleh Kantor Urusan Internasional UGM, seleksi wawancara, hingga pada tes kebhinekaan sebagai uji pengetahuan nasionalisme.
“Hidup di masyarakat internasional serta bertukar pengalaman dan budaya pula menjadi tantangan tersendiri yang mampu mendorong kita untuk membangun karakter,” ungkap Irene. Sistem pembelajaran yang terbuka dan apresiatif di Warsaw pada akhirnya memberikan ruang baginya untuk berani menyampaikan opini sebagai mahasiswa internasional. Hal ini, menurut Irene, sebagai mahasiswi sosiologi yang mendapat kesempatan belajar di luar negeri sebagai kesempatan emas bagi mahasiswa dalam mengeksplorasi pengetahuan lintas studi dan negara.
Disisi lain, Irene juga membagikan aktivitasnya sebagai mahasiswa Indonesia dalam pertukaran mahasiswa di Polandia. “Disini kami melaksanakan Batik Challenge dan Hero’s Challenge untuk mempromosikan budaya Indonesia,” jelas Irene. Ia memaparkan bahwa dua program cultural events yang telah terlaksana di University of Warsaw ini menjadi kegiatan ramah-tamah dengan mengundang mahasiswa internasional, menyajikan makanan khas Indonesia, pertunjukkan seni suara dan tari tradisional, serta presentasi tentang pahlawan bangsa dalam rangka mengenalkan Indonesia pada lingkup internasional.
Terakhir, Irene menaruh perhatian pada pentingnya mengenal potensi diri dengan tidak terfokus pada kuantitas pengalaman terutama bagi mahasiswa lainnya yang tertarik pada program ini. “Artinya, kualitas lebih penting daripada kuantitas. Jangan khawatir dengan prestasi yang sedikit, kita semua mempunyai pengalaman dan keunggulan masing-masing,” tambahnya. Untuk teman-teman yang berniat mendaftar IISMA di tahun depan, Irene mengatakan bahwa pentingnya membungkus prestasi dalam penulisan essay dan pemaparan saat dalam tahap wawancara dengan penyampaian personal branding yang jujur dan tepat.
Penulis: Kartika Situmorang
Memahami sistem kerja yang profesional di industri kerja menjadi urgensi bagi mahasiswa/i di perguruan tinggi. Ada begitu banyak peluang yang bisa ditangkap untuk mahasiswa/i untuk menjajal pengalaman, salah satunya melalui magang. Magang sektor BUMN, LSM, jasa, dan lain-lain dapat diimplementasikan dari berbagai peluang dan program yang difasilitasi kampus.
Dalam wawancara melalui zoom pada (20/10), Salsya Yuniar, mahasiswa Sosiologi angkatan 2019 mengikuti Program Magang Bank Mandiri Cabang Purwotomo Solo dengan pengambilan tiga peran yakni customer service, teller, dan Retail Ready Branch (RRB). “Melalui tiga peran ini aku banyak belajar tentang pembukaan rekening, pencairan deposito, pembuatan tabungan gaji dan payroll, serta marketing dalam berbagai jenis pinjaman seperti KPR, KSF, KUR, KUM, dan lain sebagainya,” jelasnya. Program magang ini merupakan kerja sama antara FISIPOL UGM dengan Bank Mandiri. Adapun masa magang dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan. Dengan itu, peluang yang diberikan oleh FISIPOL UGM, menurut Salsya, dapat memberikan pengalaman kerja dalam dunia perbankan dan BUMN.
Arif Aji Kurniawan, mahasiswa Sosiologi angkatan 2020, yang mengikuti program Magang United Tractors (UT) bidang Corporate Social Responsibility (CSR) di Jakarta Timur melalui jalur MBKM juga turut membagikan kesannya dalam mengikuti proses magang dalam beberapa bulan terakhir. “UT merupakan perusahaan pertambangan, industri konstruksi, dan energi. Magang CSR di UT ini memberikan pemahaman bagi saya dalam pengerjaan laporan program penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER),” tambahnya. Laporan PROPER yang dimaksud meliputi community development dan kebencanaan. Bagi Arif, kacamata Sosiologi mempermudahnya dalam penyelesaian tugas magang karena berkaitan dengan sosial kemasyarakatan.
-Menjajal dunia pengalaman lewat magang sangat penting. Semangat bagi mahasiswa Sosiologi yang sedang magang!-
Penulis: Kartika Situmorang