Sejarah Departemen Sosiologi
Tanggal 19 September 1955 ditetapkan sebagai hari jadi Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) sesuai dengan “Peraturan tentang Melengkapkan Susunan Universitas Gadjah Mada” No.53759/Kab oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia. Fakultas ini kemudian memiliki lima jurusan yakni Jurusan Ilmu Usaha Negara, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Jurusan Ilmu Publisistik, Jurusan Sosiologi, dan Jurusan Sosiatri. Ini yang kemudian menjadi penanda lahirnya Jurusan Sosiologi di Universitas Gadjah Mada yang dikuatkan oleh Peraturan Pemerintah No. 15/1957 tentang tingkat pengajaran dan Penetapan Senat 10 Juli 1957.
Cikal bakal pendirian fakultas ini sendiri dapat dilacak dari perpindahan Akademi Ilmu Politik (AIP) pada tahun 1948 di Yogyakarta yang awal mulanya hanya terdiri dari tiga jurusan yakni Jurusan Pemerintah, Jurusan Hubungan Internasional, dan Jurusan Publisistik. Setelah pendirian Universitas Gadjah Mada secara resmi oleh Presiden Soekarno pada 19 Desember 1949, Akademi Ilmu Politik Yogyakarta bergabung menjadi bagian Fakulteit Hukum dari UGM sesuai Peraturan Pemerintah No.23/1949. Selanjutnya, sesuai Peraturan Pemerintah No.30/1950, Fakulteit tersebut diubah dengan nama Fakultit Hukum, Ekonomi, Sosial, dan Politik (HESP). Kemudian pada 15 September 1955, Fakultit HESP pecah menjadi 3 fakultas yakni Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Sosial dan Politik.
Selayang Pandang
Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) adalah bagian integral komunitas perguruan tinggi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebagai institusi pendidikan, Departemen Sosiologi mengemban tanggungjawab dalam pengembangan ilmu sosiologi yang dapat diaplikasikan guna menjawab persoalan sosial kontemporer di masyarakat sesuai prinsip tri dharma perguruan tinggi.
Dalam praktiknya, Departemen Sosiologi juga menekankan pentingnya sinergi antara aktivitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada ranah pendidikan dan pengajaran, Departemen Sosiologi menyusun dan mengembangkan kerangka substansi, teori, dan metodologi berdasarkan hasil penelitian staf pengajar. Hal serupa juga diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Proses pemberdayaan dan transfer pengetahuan dalam kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil kajian mendalam.
Dalam hal ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dikelola sebagai laboratorium sosial bagi para staf pengajar, peneliti dan mahasiswa untuk mengaplikasikan, mengevaluasi, dan mengembangkan prinsip-prinsip ilmu sosiologi di tengah masyarakat.
Departemen Sosiologi UGM– mengedepankan tiga tujuan utama dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. Pertama, pengembangan Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan kerangka berpikir metodologis yang berwawasan global untuk membaca kondisi sosial kontemporer masyarakat secara kritis. Kedua, peningkatan keterlibatan aktif dan nyata dalam penyelesaian persoalan sosial kontemporer yang dihadapi bangsa Indonesia. Ketiga, peningkatan produksi pengetahuan melalui kegiatan penelitian yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan perumusan kebijakan yang memiliki relevansi kontekstual sesuai kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Sejak didirikan pada 19 September 1955, Departemen Sosiologi menjadi bagian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada. Sejarah dan perjalanan kelembagaan yang panjang tersebut telah menempa Departemen Sosiologi menjadi departemen yang kompetitif, dinamis dan selalu adaptif terhadap perubahan. Sejauh ini, secara gradual Departemen Sosiologi telah berupaya menata dan mengembangkan dirinya terkait kurikulum, metode pembelajaran, maupun tata kelola (governance) dengan mempertimbangkan kedua aspek tersebut. Demi menjamin kualitas pembelajaran, Departemen Sosiologi FISIPOL UGM membangun kerangka awal integrasi program S1, S2 dan S3 dalam skema departemental.
Secara substansi, jenjang dan level program studi Sosiologi dapat dijelaskan sebagai berikut. Untuk S1 (Sarjana) materi pokok berkaitan dengan Principle of Sociology, berdisiplin sosiologi dan praktek aplikatif; untuk S2 (Master) mencakup Logic of Sociology, berdisiplin, menerapkan dan bersikap kritis; serta untuk S3 (Doktor) adalah Logic of Social Science, yakni disiplin, kritis, reflektif, dan inovatif. Dengan adanya integrasi tersebut, didukung fasilitas pendidikan yang memadai serta tenaga pengajar yang kompeten dan memenuhi kualifikasi, Departemen Sosiologi dapat memberikan bekal serta peluang bagi lulusannya untuk dapat memiliki dan mengembangkan pengetahuan, pemahaman maupun kecakapan di bidang Sosiologi.